Pelanggan memproduksi berbagai kelas billet, lempengan, dan T-bar aluminium untuk pasar domestik dan global dari fasilitas produksinya di Australia dan Selandia Baru.

Setiap hari, pelanggan secara manual merencanakan dan mengkoordinasikan jaringan transportasi yang luas guna memindahkan berbagai produk dari berbagai tambang ke berbagai pelanggan domestik dan internasional. Menyelaraskan jadwal jaringan penyedia transportasi ini (truk, kereta api, dan kapal) sangat kompleks karena berbagai kendala yang terkait kewajiban kontrak, ketersediaan kapasitas, serta jadwal kereta api dan kapal yang bervariasi.

Kerumitan koordinasi jadwal di berbagai bentuk transportasi sering mengakibatkan keterlambatan yang mahal. Keterlambatan ini disebabkan oleh hal-hal berikut:

• Konflik Penjadwalan: kapal yang hilang di pelabuhan karena keterlambatan truk dapat mengakibatkan produk menunggu berpekan-pekan sampai kapal berikutnya tersedia, sehingga menimbulkan biaya penyimpanan.
• Keterbatasan Kapasitas: jika produksi dan logistik kurang terkoordinasi, gudang bahan pabrik kehabisan muatan, sehingga produksi dihentikan.
• Tarif yang bervariasi: setiap operator kapal dan truk memiliki tarif dan persyaratan kontrak yang beragam, sehingga sulit mengembangkan rencana transportasi berbiaya rendah terbaik.
• Kewajiban Kontrak: berbagai persyaratan kontrak setiap penyedia transportasi harus dipertimbangkan ketika menjadwalkan produk.

Sebelum Deswik, pelanggan mengkoordinasikan sistem dinamis mereka menggunakan beberapa lembar kerja, sehingga pengelolaan jadwal kapal dan tim produksi di berbagai pabrik dapat dilakukan secara terpisah. Perencanaan merupakan proses yang padat tenaga kerja dan terdesentralisasi, karena operator truk dan operator kapal harus dihubungi secara terpisah di lokasi. Selain itu, penjadwalan hanya mampu memproyeksikan hingga dua minggu ke depan.

BOLT, perangkat lunak optimasi rantai pasokan milik Deswik, digunakan untuk merencanakan aliran material melalui penjadwalan kendaraan untuk mengangkut produk. Meskipun BOLT biasanya berfokus pada aliran material, tim di Deswik menunjukkan kemampuan pemodelannya yang luas, mencakup ketersediaan kendaraan dan ruang penjadwalan. Kerumitan penjadwalan produksi dan logistik diperoleh dari berbagai sumber, termasuk data yang telah dibersihkan dan direvisi dari berbagai lembar kerja, jadwal kapal, struktur harga, kapasitas pemasok, jadwal produksi kasar, dan kontrak pelanggan.

Pada akhir proyek, klien menghasilkan jadwal optimal delapan minggu ke depan dengan mengklik tombol. Perencanaan menjadi terpusat, artinya pabrik dapat berbagi kapasitas mereka untuk memenuhi pesanan, dan operator dan operator tidak perlu lagi dihubungi secara individual. BOLT mengurangi input manual dengan memungkinkan output dimuat langsung ke sistem yang ada. Klien kini dapat mengoperasikan sistem tertutup yang otonom guna menciptakan rencana optimal. Modal dapat diselamatkan melalui pengurangan biaya transportasi dan mitigasi masalah kerugian produksi.

Perencanaan jangka panjang memberikan lebih banyak kesempatan untuk menemukan dan bernegosiasi dengan operator untuk mendapatkan harga terendah

BOLT mempertimbangkan semua batasan operasional sewaktu menyusun rencana optimal

Perencanaan yang dikelola secara terpusat memungkinkan penggunaan kapasitas penyimpanan secara menyeluruh di seluruh rantai pasokan